Sabtu, 25 September 2010

AKU

Seharusnya aku malu atas tingkahku,
Sepautnya aku sadar atas keadaan diriku,
Aku sama seperti kalian,
Aku tak lebih baik dari kalian,
Tapi aku sedang berkuasa, aku tak perlu memperhatikan kalian...

Sepatutnya jika aku meminta kehormatan dari kalian,
Kalian harus merasa takut padaku!
Kalian harus berlaku sopan padaku,
Dan tak wajib bagiku untuk santun pada kalian,
Tempat kalian seolah-olah di bawah mata kakiku,
Jika kalian tak menurutiku, aku mengancam dengan kekuasaanku,
Karena aku saat ini sedang berkuasa atas kalian,

Aku tak pedulikan kesedihan kalian,
Karena aku senang...
Aku bangga dengan ini semua,
Nasib, bahkan hidup kalian berada di tanganku...

Selasa, 29 Desember 2009

TANDUKKU

Tetaplah keras berdiri di kepalaku
Tetaplah runcing, megah terpandang
Tetaplah menjadi senjata andalan
Jangan kau patah atau lemah selama kita masih bersama

Hanya kau yang bisa membusungkan dadaku
Saat aku berhadapan dengan kukuhnya rintangan hidup,
Hanya kau harapanku untuk merobohkannya

Kaulah tumpuan saat aku tersungkur
Tersungkur karena lemahnya tubuhku
Tersungkur karena kerasnya kehidupan ini

Besarkan hatiku dengan kekuatanmu!
Jangan meninggalkanku tanpa kesan!

Disaat tubuhku benar-benar lemah nanti,
Aku ingin kau menjadi sandaran tubuhku
Namun, disaat kau benar-benar lemah nanti,
Saat itulah kita terbang bersama menuju keabadian
Karena aku takkan mampu menjadi sandaranmu.

Minggu, 15 November 2009

Perih

Lembut terucap di bibirmu
Manis terdengar di telingaku
Dalamnya tatapan matamu,
Menusuk dalam dasar hatiku

Meski mata tak mampu melihat
Namun terasa dalam hatiku
Rasa hambar, kehambaran dusta
Kemesraan dusta kau ciptakan

Senyummu mengubur sesuatu
Saat ini benar-benar aku tak mampu
Tak mampu membaca hatimu

Dalam senyum kutahan perih
Dengan perih, serasa tersayat hatiku
Dengan rahasiamu,
Kau buat aku tak berdaya

AKU

Seharusnya,
Aku tak perlu ada di dunia ini
Aku bukan siapa-siapa
Aku bukan apa-apa

Dunia akan tetap indah tanpaku
Pagi akan tetap segar tanpa terbukanya mataku
Waktu senja tiba di ujung samudra
Tetaplah terasa mesra tanpa hadirku

Aku...
Bagaikan satu butir garm
dalam luasnya lautan

Tak bermakna,
Tak berarti,
Terabaikan